Sunday 19 January 2014

REVIEW GANAS FILM DEVIL'S DUE


Seperti yang udah gue gamblangin di twitter pagi tadi.  Hari ini gue bakalan mulai review film lagi setelah vacuum tak berujung dan terpanggil hasrat dan niat jahatku untuk mencela sebuah film berdasarkan ke-soktahu-anku yang bersekolah di bidang perfilman membangunkanku dari tidur panjangku menjadi penikmat film yang hidup dalam kepura puraan tidak tahu apa apa –Halah-
Baru beberapa hari yang lalu gue berniat nonton Jack Ryan yang notabene udah gue tunggu tunggu filmnya, dan berhasil terpeleset dijurang kenistaan karena saat beli tiket bertemu dengan teman lama yang kemudian mengajakku menonton film penuh dramatisir kehidupan fatamorgana –Halah-
Langsung aja daripada bertele tele, diriku sudah horny dan terangsang amat sangat ingin mencela film ini. YAP---- Thx to dimas finaly akhirnya gue jadinya nonton DEVIL’S DUE.

Liat posternya udah horror horror gimana gitu gue jadi berasa mungkin ini film horror 4 dari 5 bintang. Dibuka dengan cerita yang sok dihoror hororkan tapi udah ketebak kalo itu ngga horror. Blending cerita dan konklusi yang diberikan memberikan kesan pertama udah seperti – what the fuck! I know from the beginning it’s not a fuckin ghost or some creature with ugly face – gue mulai rada jenuh disini.

Selanjutnya karena bagian ini akan penuh dengan Spoiler to the max, gue ga menyarankan buat yang belum nonton buat baca. Tapi ya terserah sih.. mata juga mata elo, itu leptop yg lo pantengin jg punya lo.

Dari awal di blog gue yang rusak gue udah pernah bilang sih film film horror ala ala paranormal activity dan teman temannya gue kurang suka. Bukan dari segi cerita –meskipun kadang iya— tapi gue lebih ga suka dari cara pengambilan gambar. Untuk film horror kelas menengah kebawah dengan budget yang cukup dengan minta duit ortu aja tanpa perlu sponsor. Tipe pengambilan gambar menggunakan lose footage kalo menurut orng awam hal kayak gini untuk menambahkan kesan real karena pemain adalah person of view dari kameranya sendiri bercerita tentang kehidupannya sendiri. Guys. Please. Apa kalian ga pusing ngeliat tu kamera goyang goyang kadang ngeblur kadang ga fokus entah kemana arahnya. Menurut gue film tipe gini udah ngrusak seluruh makul gue tentang tata cara pengambilan gambar menggunakan sudut angle camera yang baik dan benar.
Tanpa basa basi langsung aja gue cela dulu film ini, diawal film diceritakan seorang cowok zach dan tunangannya Sam yang akhirnya menikah berlibur ke sebuah pulau atau Negara gue lupa. Disana dia berniat bulan madu dan malah terjebak oleh supir taksi yang mengajak ke sebuah sekte antikristus yang berkedok klab malam. Oke dari sini gue mau cela dulu beberapa non-sinkron dan gagasan tak masuk akal dari penulisan naskahnya. Istilah sotoy-nya blank story. Bagaimana bisa missal, elo sama istri lo liburan di sebuah pulau apa desa tau tau ada sopir serem sok kenal dan elo gak tau bahasa yg dia omongin dan elo iya iya aja diajak itu orang ke sebuah klab berbau mistis? –Blank Story— kalo penulis film ini kuliah di kampus gue, mungkin udah dapet nilai C+ masuknya ke non-sense story.
Selanjutnya setelah kejadian itu kita akan diajak ke –BORINGEST PART EVER—dari semua film boring yang pernah gue tonton. Kira kira pertengahan film ini kalo langsung di cut-of ke 20 menit terakhir juga bisa. Gue sampe kehabisan kata kata untuk mencela bagian tengah cerita yang suppose to be a main story. Bagaimana tidak? Tengah2 cerita ini harusnya penuh ketegangan gue nontonya Cuma nyengir sambil bbm-an sama cewek gue. Gue berasa di suguhi kegoblokkan tiada henti sama halnya waktu gue nonton paranormal activity the marked one. Okay… okay… tidak perlu dibahas bagian tengah cerita, mari kita cela ending cerita.
Tapi sedikit mencela beberapa scene di tengah cerita, selidik punya selidik si Sam ini Hamilll!!!! Whoaaaaaa congratulation Bitch, lo udah buat gue bertanya Tanya. Ga ada scene ML diawal. Ga ada tanda tanda yang meyakinkan gue bahwa elo udah di ML-in sama si Zach dan tau tau elo hamil. Kontradiksi yang ingin diciptakan penulis scenario disini adalah bahwa anak Sam ini anaknya Zach apa anaknya Iblis gitu kan? Tapi tanpa perlu penjelasan yg lebih gamblang gue langsung ngejudge dengan segenap hati dan kemampuan. Bahwa ini miss kontradiksi. Penonton langsung mikir. Ini kapan gitunya kok tau tau punya anak, dan penonton langsung ngejudge. Wah ini pasti gara gara di klab pas dia kena kutuk tadi. udah gitu si Sam ini sampe dirumah beberapa hari setelahnya mulai aneh dan gambar2 lambang semen Holcim di lantai kamar anaknya? maksudnya apa?? maksudnya biar anaknya jadi pengusaha semen?




Masuk ke ending yang bisa gue bilang Cuma. Boring.. boring.. boring... kalo diibaratkan lagi ML gue pengen cepet2 orgasme tapi ngga kesampean dan terlanjur loyo. Ending ceritanya udah ketebak sih. Si Sam ini udah hamil gedhe udah bertingkah aneh dan finaly dead pas give a birth buat si baby evil. Karena udah hamil anak setan. Si zach jadi kambing hitam karena dianggap udah bunuh si istri dan ngilangin si jabang bayi.
Ini adalah film nomer dua yang gue nontonnya penuh penyesalan setelah Paranormal activity the marked one. Sepertinya gue udah ga percaya lagi dengan film film model beginian.
Akhir kata. Itu lambang semen Holcim jangan jangan yang punya perusahaan antikristus lagi… kan sama itu lambangnya. hahahaha

Posted on by Unknown | 2 comments

2 comments: