Monday 20 January 2014

Tahap Tahap Gue Mencela Suatu Film.

Kronologis pencelaan suatu film
Buat yang dulu dulu bgt udah pernah gue singgung tahap tahap dari gue yang ganteng mirip chris hemsworth mencela suatu film. Gue mencela suatu film juga ga asal cela men, gue pake teknik dan ilmu kebatinan yang luar biasa dalamnya seluas samudra—halah—
Okey langsung aja Karena beberapa hari ini belum ada film yang bisa gue cela, karena akhir2 ini gue disibukkan dengan dunia perkuliahan dan tugas tugas ga jelas, gue belum sempat menitikkan target film baru yang akan gue cela. So. Ya gue bakal ngasih ilmu ke-soktahuan gue tentang tahap tahap pencelaan.

Poster.
Biasanya gue mulai dari poster. Seberapa tercela-nya suatu poster ya tergantung dengan keren engganya si designer membuat poster, ingat kebiasaan orang jaman sekarang macam kalian kan Judge Movies by the POSTER. Buat orang awan atau orang yang males malesan buka internet untuk sekedar ngeliat synopsis atau trailer cerita, Poster udah cukup menyuguhkan gambaran dari seluruh film. So. Kalo posternya jelek ya siap siap aja penonton berkurang. Dan siap siap aja mendapat celaan teramat dahsyat dari gue.

Naskah Cerita
Jangan salahkan gue jika gue sering sekali ngedumel mencela Naskah/Isi cerita yang kadang ga masuk akal, ini emang inti dari segala sesuatu dimana gue nonton film. Abaikan Poster yang epic menggebu gebu penuh gambaran keren disana sini, abaikan Durasi yang hampir 2 jam lebih. Semua ga ada guna kalau naskah cerita yang ada didalamnya BO to the RING. Ingatkan kembali baru beberapa minggu yang lalu gue nonton 47 Ronin. Liat posternya, Liat durasinya, Semua ga guna kalo ceritanya ga menopang dari segala aspek, bayangkan kalau tidak ada Keanu reeves disana. Apa jadinya film itu?

Durasi.
Nah ini ni biasanya yang suka banget bikin gue mencela suatu film. Dimana film terlalu bagus tetapi durasi Cuma sedikit, atau film ga masuk akal ga jelas tapi durasi terlalu lama. Pencelaannya biasanya Cuma terkait bagian itu itu aja sih. Film paling TOP BGT menurut gue Cuma LOTR dimana Durasi yahud. Dan Isi Film sangat Yahud. Jadi berkesinambungan, durasi yang lama 3 jam lebih itu ga bikin gue boring duduk di kursi bioskop.


Cast
Sama Halnya dengan crew crew di Hollywood yang merasa cast actor dan actress-nya sudah tepat. Kita penikmat film juga punya imajinasi sendiri tentang pemeran yang seharusnya cocok. Untuk sebuah film entah itu film dari naskah atau film dari adaptasi novel. Jadi teringat lagi saat menonton The Mortal Instrument : City of Bones ketidak cocokan karakter Jace Wayland yang diperankan actor Jamie Campbell Bower. Membuat nuansa dark para shadow hunter ini berkurang kharismanya. Jamie boleh terlihat menjadi sosok Caius yang mengerikan di Twilight saga atau menjadi Gellert Grindellwald yang misterius di Harry Potter. Tp buat karakter Jace wayland yang notabene seorang shadow walker yang maskulin dan kick-ass gue rasa tubuh kerempengnya membuyarkan semuanya.

Teknik Pengambilan Gambar
Ga dipungkri orang orang Hollywood sana emang paling jago ngambil angle angle yang pas, BUT tetep aja gue mencari cari kesalahan dimana gue kudu mencela setiap adegan yang menurut gue patut dicela. seperti halnya kejadian di Film yang baru saja gue tonton kemarin macam PA dan DD yang menggunakan teknik pengambilan gambar lost fotage atau Smooth fotage. menurut gue kedua film tersebut adalah film tercela sepanjang masa versi gue.

0 coment�rios:

Post a Comment